Sunday, May 23, 2010

"Barakallahu Lakum Wabaraka 'Alaikum fi khair..."

 Faisal & Farehah


 Jeffri & Afzan
Tahniah kepada kedua2 senior ana yang sudahpun mendirikan rmh tangga bersama-sama pasangan masing - masing.. cuma tgu kenduri jea blum wat lg... semoga bahagia dan kekal hingga ke akhir hayat antum...insyaALLAH...

Wednesday, May 19, 2010

" Minggu iMtihan..."

banyak mana pun buku yg masih belum dibaca,sekiranya kita bijak menyusun jadual waktu pasti akan berjaya menghabiskannya :)


Imtihan dah semakin hampir.
Ini sedikit buah tangan dari ana buat perkongsian sahabat2 yang berkunjung. Semoga ianya bermanfaat..

1) SEBELUM IMTIHAN
-melazimi solat malam(tahajud)..
-jaga hubungan kita dgn allah mahupun dengan manusia..
-memohon maaf kepada ibu bapa kita n mnta mereka mendoakan kejayaan kita...
-minta maaf kepada guru2 serta mohon keberkatan segala ilmu yg pernah mereka curahkan kepada kita...
-memohaon maaf kepada sahabat2 n org2 yg ada kaitan dgn kita..
-sentiasa memaafkan org lain...
-elakkan dari menyakiti perasaan sahabat2 terutama roomate.
-study smart...jgn tertekan sangat..klu tension tido ja
-pastikan punyai persediaan yang cukup utuk menghadapi imtihan esok hari...


2) SEBELUM MASUK DEWAN
-pastikan dri sentiasa dlm keadaan berwudu'..
-lakukan solat sunat sebelum memasuki dewan..
-pastikan tiada nota2 yg terselit di Baju @ badan anda..haram
-ulangi segala yg anda telah baca sepintas lalu..


3) SEBELUM MENJAWAP SOALAN
-baca al-fatihah...
-selawat...3x...
-baca surah "insyirah" 3x...
-doa dipermudahkan urusan menjawap,memahami soalan yg dberi..
-baca setiap soalan dengan teliti sebelum menjawab,pastikan dri memahami kehendak soalan


4) SEMASA MENJAWAP
-mulakan dengan lafaz bismillah..
-tulis di tengah2 belah atas kertas jawapan anda perkataan lafaz basmalah...
-mulakan jawapan dengan memuji Allah n nabi muhammad s.a.w...
-jawapan hendaklah di tulis dengan kemas dan tersusun...
-pastikan no soalan n jawapan di tulis...
-jawapan bg soalan yang kedua di tulis di muka surat yang lain,begitulah seterusnya..
-sekiranya anda terlupa (selawat 3x) n baca( 3x اللهم يسر ولاتعسر)
-jawap degann hati yang tenang


5) SEBELUM HANTAR

- Pastikan jangan keluar selagi masa belum tamat krn itulah waktu paling berharga, segala maklumat biasanya akan keluar pada waktu tersebut.
-pastikan telah menjawap segala soalan yg diberi.
-semak balik semua jawapan2 yg antum tulis..
-baca ( ya latif 3x ) hembus di setiap helaian kertas jawapan..jgn kuat sangat..



6) SELEPAS HANTAR
- tawakal n banyakkan berdoa agar di beri kejayaan
- abaikan apa yang telah berlalu bersedia utuk madah yg seterusnya



k ni la sahabat2 sediakit sebanyak tips2 yg ana dapat kongsi bersam sahabat2..semoga ia dapat mendatangkan faedah kepada sahabat2..apa2 pun yag penting kita mesti ada
Doa,Usaha,Ikhtiar,Tawakal.....


"tanpa usaha kejayaan xkan datang bergolek kepada kita".."tanpa keberanian mimpi xkan bermakna" "hendak seribu daya xnak seribu dalaih" "bersungguh2lah kamu jangan lah kamu malas,dan janganlah kamu jadi orang yang lalai,maka akan menyesallah bagi siapa yang malas dan lalai" "barangsiapa yang berusaha dia akan dapat" "allah akan beri sebanyak mana usaha hambanya itu"


semoga dengan kata2 ni dapat meningktkn semangat sahabat2 bagi menhadapi fatrah imtihan ini,ana berdoa agar kita sama2 dikurniakan dengan kejayaan yang cemerlang insyaALLAH... amin!!

Saturday, May 15, 2010

GURU MALAYSIA

Kami guru Malaysia

Berikrar dan berjanji
Mendidik dan memimpin
Putra putri negara kita
Pada Seri Paduka
Kami tumpahkan setia
Rukun Negara kita
Panduan hidup kami semua

Di bidang pembangunan

Kami tetap bersama
Membantu, membina
Negara yang tercinta
Amanah yang diberi
Kami tak persiakan
Apa yang kami janji
Tunai tetap kami tunaikan
Lagu & Lirik : Hashim Ahmad

OBOR HEMAH

Guru adalah awan indah terbang rendah,

melimpahkan hujan pada musim gersang,
menyegarkan benih ilmu, berbuah hikmah;
ia renjis embun pada tanah bakat,
suara ihsan ketika manusia kalah,
sepi yang syahdu dalam dunia resah.

Guru - atap ganti ketika pondok bocor,

ketika sejarah dalam bilik darjah,
senyum penyembuh bagi wabak sengsara,
ia - sungai rangsang sentiasa tenang,
menghantar bahtera ke segara dharma,
memesan angin menghikmahkannya.

Guru adalah penelaah yang tekun,

mewariskan dunia sebagai kutubkhanah,
menyediakan kutubkhanah sebagai dunia,
ia mengemudi biduk, melepaskannya,
atas lambungan laut, merangsangkan
manusia menyelami rahsia khazanahnya.

Guru - minda segar dan kukuh akar,

menghidupkan batin yang bersih
di daerah dunia cemar kasih,
dan pada ketika tak tersangkakan,
walau diambilnya kemball semua buku,
sempat ditinggalkan asas i1mu.

Guru adalah batin suci hatinurani,

penjunjung budi, manusia yang takwa,
obor hemah kehidupan bangsa.

A. SAMAD SAID
2 APRIL 1988

" BILA AL-QURAN BERBICARA"


Waktu engkau masih kanak-kanak, kau laksana kawan sejatiku.
Dengan wudu’ aku kau sentuh dalam keadaan suci.
Aku kau pegang, kau junjung dan kau pelajari.
Aku engkau baca dengan suara lirih ataupun keras setiap hari
Setelah usai engkaupun selalu menciumku mesraaaaa sekali !!.
Sekarang engkau telah dewasa… !
Nampaknya kau sudah tak berminat lagi padaku…
Apakah aku bacaan usang yang tinggal sejarah…
Menurutmu barangkali aku bacaan yang tidak menambah pengetahuanmu.
Atau menurutmu aku hanya untuk anak kecil yang belajar mengaji saja? ?
Sekarang aku engkau simpan rapi sekali hingga kadang engkau lupa dimana menyimpannya.
Aku sudah engkau anggap hanya sebagai perhiasan rumahmu
Kadang kala aku dijadikan mas kawin agar engkau dianggap bertaqwa.
Atau aku kau buat penangkal untuk menakuti hantu dan syetan.

Kini … aku lebih banyak tersingkir, dibiarkan dalam kesendirian dalam kesepian.
Di atas lemari, di dalam laci, aku engkau pendamkan.
Dulu…pagi-pagi…surah-surah yang ada padaku engkau baca beberapa halaman.
Sore harinya aku kau baca beramai-ramai bersama temanmu di surau…..
Sekarang… pagi-pagi sambil minum kopi…engkau baca Koran pagi atau nonton berita TV.
Waktu senggang..engkau sempatkan membaca buku karangan manusia.
Sedangkan aku yang berisi ayat-ayat yang datang dari Allah Yang Maha Perkasa.
Engkau campakkan, engkau abaikan dan engkau lupakan… !!!
Waktu berangkat kerjapun kadang engkau lupa baca pembuka surah2ku (Basmalah)
Diperjalanan engkau lebih asyik menikmati musik duniawi
Tidak ada kaset yang berisi ayat Allah yang terdapat padaku di laci mobilmu.
Sepanjang perjalanan radiomu selalu tertuju ke stasiun radio favoritmu.
Aku tahu kalau itu bukan Stasiun Radio yang senantiasa melantunkan ayatku.
Di meja kerjamu tidak ada aku untuk kau baca sebelum kau mulai kerja.
Di Komputermu pun kau putar musik favoritmu.
Jarang sekali engkau putar ayat-ayatku melantun.

E-mail temanmu yang ada ayat-ayatku pun kadang kau abaikan
Engkau terlalu sibuk dengan urusan duniamu.
Benarlah dugaanku bahwa engkau kini sudah benar-benar melupakanku ….
Bila malam tiba engkau tahan nongkrong berjam-jam di depan TV.
Menonton pertandingan Liga Italia , musik atau Film dan Sinetron laga.
Di depan komputer berjam-jam engkau betah duduk.
Hanya sekedar membaca berita dan gambar sampah.
Waktupun cepat berlalu…aku menjadi semakin kusam dalam lemari.
Mengumpul debu dilapisi abu dan mungkin dimakan kutu.
Seingatku hanya awal Ramadhan engkau membacaku kembali.

Itupun hanya beberapa lembar dariku.
Dengan suara dan lafadz yang tidak semerdu dulu.
Engkaupun kini terbata-bata dan kurang lancar lagi setiap membacaku.
Apakah Koran, TV, radio , komputer, dapat memberimu pertolongan?
Bila engkau di kubur sendirian menunggu sampai kiamat tiba.
Engkau akan diperiksa oleh para malaikat suruhanNya.
Hanya dengan ayat-ayat Allah yang ada padaku engkau dapat selamat melaluinya.
Sekarang engkau begitu enteng membuang waktumu…
Setiap saat berlalu… kuranglah jatah umurmu…
Dan akhirnya kubur sentiasa menunggu kedatanganmu..
Engkau bisa kembali kepada Tuhanmu sewaktu-waktu

Apabila malaikat maut mengetuk pintu rumahmu.!!!
Bila aku engkau baca selalu dan engkau hayati…
Di kuburmu nanti….
Aku akan datang sebagai pemuda gagah nan tampan.
Yang akan membantu engkau membela diri.
Bukan koran yang engkau baca yang akan membantumu.
Tapi Akulah “Qur’an” kitab sucimu.
Yang senantiasa setia menemani dan melindungimu.
Peganglah aku lagi …. bacalah kembali aku setiap hari.
Karena ayat-ayat yang ada padaku adalah ayat suci.
Yang berasal dari Allah, Tuhan Yang Maha Mengetahui.

Yang disampaikan oleh Jibril kepada Muhammad Rasulullah.
                Agar engkau senantiasa mengingat Tuhanmu…

" INDAH PADA WAKTUNYA..."

Aku minta pada Allah setangkai bunga segar.
Ia beri aku kaktus berduri,
Aku minta pada Allah binatang mungil nan cantik
Ia beri aku ulat berbulu,

Aku sempat sedih, protes dan kecewa
Betapa tidak adilnya ini….
Namun, kemudian kaktus itu berbunga… sangat indah
Ulat itupun tumbuh dan berubah menjadi lupu-kupu yang teramat cantik.

Itulah jalan Allah,
Indah pada waktunya,
Allah tidak memberi apa yang kita harapkan,
Tapi Ia memberi apa yang kita perlukan.

Kadang kita sedih, kecewa, terluka,
Tapi jauh diatas segalanya IA sedang merajut yang terbaik untuk kehidupan kita.

Allahu Akbar
Allahu Akbar
Allahu Akbar

semoga kita termasuk dalam golongan orang-orang yang pandai bersyukur atas karunia Allah.

Sunday, May 9, 2010

" Tiada Lagi Hari iBu..."

“assalamualaikum.. along, angah, adik, bangun.. subuh dah ni..” Mak memberi salam dan mengetuk pintu untuk mengejutkan Si Tiga Beradik seperti biasa.

“eh? tak berkunci pintu ni..” getus hati Mak kehairanan lalu menguak pintu bilik kayu itu.

“ASSALAMUALAIKUM MAK! SELAMAT PAGI! SELAMAT HARI IBU!” teriak Si Tiga Beradik serentak, memecah sunyi pagi subuh itu. Mak yang masih di muka pintu tersenyum lalu mendekati Si Tiga Beradik dan memeluk mereka.

“terima kasih.. sayang anak-anak mak..” Mak meluahkan rasa hatinya kepada Si Tiga Beradik, namun hanya Allah sahaja yang mengetahui perasaan dan kasih sayang seorang ibu kepada anak-anaknya.

Melihatkan anak-anaknya dah bangun, mak pun kemudiannya berlalu pergi untuk menunaikan solat subuh. Si Tiga Beradik memandang sesama sendiri sambil mengenyitkan mata.

“MISI SUPRISE BERJAYA!” serentak lagi teriakan mereka sambil menunjukkan ibu jari masing-masing.

***

Selesai solat subuh secara berjemaah, Si Tiga Beradik masuk ke bilik. Abah juga terus bangun meninggalkan sejadah. Mungkin ada kerja yang ingin dilakukan. Namun, Mak seperti biasa tidak berganjak dari kain sejadahnya dan masih dalam telekung putih yang dihadiahkan oleh Si Tiga Beradik setahun yang lepas.

Tidak lama kemudian kedengaranlah alunan ayat-ayat suci al-Quran oleh suara merdu Mak. Dibaca ayat demi ayat dengan penuh khusyu’, tadabbur, dan bertajwid. Dan seperti kebiasaannya, alunan merdu yang menghiasi seisi rumah itu ditamatkan tatkala jam menunjukkan pukul 7 pagi.

“sodaqallahul azim..” Mak menamatkan bacaannya dengan iringan ‘alarm clock’ yang berbunyi sebanyak tujuh kali. Selepas melipat kain telekungnya, Mak bergegas ke dapur untuk menyiapkan sarapan. Suasana pagi masih belum terang. Matahari masih belum naik. Mak memetik suis menghidupkan lampu dapur yang dalam kesamaran.

“SARAPAN DAH SIAP!” tiba-tiba Si Tiga Beradik muncul. Dapur menjadi terang benderang. Si Tiga Beradik tercongok di tepi meja makan sambil menunjukkan ke arah meja. Mak yang tadinya terkejut dengan teriakan Si Tiga Beradik mengalihkan pandangannya ke meja. Beberapa pinggan kuih muih sudah terhidang di atas meja. Satu jag air teh pun telah siap dibancuh.

“jom makan, sayang..” Abah pula tiba-tiba muncul di belakang Mak dan memegang bahu Mak lembut. Abah memimpin tangan Mak ke meja bagaikan raja yang mengiringi permaisurinya ke meja santapan. Romantik sungguh. Mak tersenyum lagi. Hampir-hampir matanya berkaca-kaca. Namun keterharuan itu diluahkan dengan lisan penghargaan.

“terima kasih, bang..” sambil Mak mendakap Abah. “terima kasih along, angah, adik..” Mak mengusap kepala Si Tiga Beradik pula.

*******

Si Along memberhentikan lamunannya. Kalau boleh plot di atas yang dirancangnya tadi dapat dijayakan bersama-sama Si Angah dan Si Adik pada Hari Ibu esok. Tapi....

***

Si Angah meletakkan pen dan merenung kertas di hadapannya. Kalau boleh cerita di atas yang ditulisnya dapat menjadi kenyataan pada Hari Ibu esok bersama-sama dengan Si Along dan Si Adik. Tapi....

***

Si Adik terjaga daripada tidurnya. Kalau boleh mimpinya di atas tadi dapat menjadi realiti pada Hari Ibu esok bersama-sama Si Along dan Si Angah. tapi....

***

Tapi.... Si Tiga beradik sedar. Apa yang dilamunkan bukanlah untuk Hari Ibu esok. Tapi Hari Ibu yang lepas-lepas. Apa yang ditulis bukanlah cerita untuk Hari Ibu esok. Tapi Hari Ibu yang lepas-lepas. Apa yang dimimpikan pun bukanlah realiti untuk Hari Ibu esok. Tapi Hari Ibu yang lepas-lepas.

Kini.. Si Tiga Beradik sedar. Tiada lagi layanan dan hadiah Hari Ibu yang dapat mereka berikan. Hanya satu sahaja tanda kasih sayang dan terima kasih mereka kepada Mak yang dapat mereka buktikan. Hanyalah dengan menjadi anak-anak yang soleh yang tidak kan pernah lupa untuk terus mendoakan ibu mereka di sana.

Si Tiga Beradik berpandangan sesama sendiri, dengan mata yang berkaca, dan dengan suara yang tersekat-sekat menahan kesedihan mereka berdoa.... Ya Allah, rahmatilah ibu kami!

SANAH HELWAH YA JAMIL!!!


7 mei 2010 

AWAN BERARAK CERIA
TIADA TITIS HUJAN
POHON MELAMBAI
TANDA SOKONGAN
KUSUSURI PERJALANAN
BERTEMANKAN SENYUMAN
DI HARI LAHIR MU
KEKASIH KU
DEDAUN BEGUGURAN
MENITIKAN KEDEWASAAN
WALAU TANPA MATA & HATI YANG
NAMUN CUKUP UNTUK KU…
SEGAR DAN UCAPAN
SELAMAT HARI LAHIR
IRINGAN DOA KU HULUR
BERSYUKUR KEPADANYA
ATAS NIKMAT USIA
USIA MU IBARAT MUTIARA
TIADA BERGANTI LAGI
HIASKAN IMAN BERSULAM TAQWA
AGAR SEMPAT MENGUCUP
HARUMAN SYURGAWI

Tuesday, May 4, 2010

"PETUA MENCUCI HATI "

Segala aspek kehidupan ini bermula daripada hati. Oleh itu di bawah ini ada
beberapa cara bagaimana hendak mencuci hati. Diolah oleh pakar motivasi
Datuk Dr. Haji Fadzilah Kamsah.

1. Dirikan solat dan banyakkan berdo’a Ini adalah salah satu kaedah yang sungguh berkesan. Semasa berdo’a turut katakan “Ya,Allah jadikan hatiku bersih”


2. Selawat keatas Nabi Muhammad s.a.w paling minima 100 X sebelum tidur
Ini merupakan satu pelaburan yang mudah dan murah. Disamping dosa-dosa diampunkan, otak tenang, murah rezeki, orang sayangkan kita dan mencetuskan semua perkara kebaikan.


3. Solat taubat Selain daripada memohon keampunan, dapat mencuci hati dan menenangkan minda.


4. Membaca Al-Quran
Selain dapat mencuci hati juga menenangkan jiwa, penyembuh, penenang, terapi. Sekurang- kurangnya bacalah “Qulhu-allah” sebanyak 3X.


5. Berma’af-ma’afan sesama kawan setiap hari
Semasa meminta maaf perlu sebutkan.


6. Bisikan kepada diri perkara yang positifJangan sesekali mengkritik, kutuk diri sendiri, merendah-rendahkan kebolehan diri sendiri.katakan lah “Aku sebenarnya……(perkara yang elok-elok belaka)


7. Program minda/cuci minda Paling baik pada waktu malam sebelum tidur, senyum, pejam mata, katakan di dalam hati “Ya, Allah cuci otak aku, cuci hatiku, esok aku nak jadi baik, berjaya, ceria, bersemangat, aktif, positif”. Menurut kajian saikologi, apa yang disebut sebelum tidur dapat dirakamkan sepanjang tidur sehingga keesokan harinya – CUBALAH!!).


8. BerpuasaSekiranya dalam berpuasa terhindar dari melakukan perkara-perkara kejahatan.


9. Cuba ingat tentang mati
(Sekiranya hendak melakukan sesuatu kejahatan, tidak sampai hati kerana bimbang akan mati bila- bila masa).


10. Kekalkan wuduk.

 

11. Bersedekah.
 

12. Belanja orang makan.

 

13. Jaga makanan
jangan makan makanan yang shubhah.(diragui halal dan haramnya.)


14. Berkawan dengan ulama.
 

15. Berkawan dengan orang miskin (menginsafi).


16. Pesan pada orang, jadi baik.

 

17. Menjaga pacaindera (mata, telinga, mulut…dsb), jangan dengar orang mengumpat



*** Sama-sama kita Amalkan ('',)

Saturday, May 1, 2010

Aqidah Al Azhar Oleh Dr Yusof Al Qardhawi



عقيدة الأزهر


وردا على سؤال آخر من أحد الحضور جاء فيه: "بعض الناس يطعن في عقيدة الأزهر الشريف، فما رد فضيلتكم على هذا الكلام؟"

قال الشيخ القرضاوي بنبرة استفهام ساخرة: "عقيدة الأزهر الشريف؟!"

ورأى أن من يقول ذلك "فهو يطعن في الأشعرية"، وتابع: "ليس الأزهر وحده أشعريا.. الأمة الإسلامية أشعرية.. الأزهر أشعري والزيتونة أشعري والديوباندي (بالهند) أشعري وندوة العلماء أشعرية ومدارس باكستان أشعرية.. وكل العالم الإسلامي أشعرية".

وأشار إلى أنه حتى الأشعرية موجودة بالسعودية التي تعد مركز السلفية الوهابية، وقال: "السلفيون مجموعة صغيرة، حتى إذا قلنا السعودية فليس كل السعودية سلفيين، فالحجازيون غير النجديين غير المنطقة الشرقية غير منطقة جيزان وهكذا".

وأضاف: "فإذا أخذنا بالأغلبية، فإن أغلبية الأمة أشعرية.. هذه كلها اجتهادات في فروع العقيدة، والكل متفق على شهادة أن لا اله إلا الله وأن محمد رسول الله وعلى النبوة في الإيمان بالله وكتبه ورسله وفي اليوم الآخر".

وشدد على أن "هذه الاختلافات لا ينبغي أن نكفر بها أحدا".

Maksudnya:

Dalam pada menjawab soalan lain daripada salah seorang yang hadir yang bertanya: “Sebahagian manusia mentohmah aqidah Al-Azhar As-Syarif. Maka, apa jawapan tuan yang dihormati, terhadap perkataan (tohmahan) itu?” Maka Sheikh Al-Qaradhawi menjawab dalam bentuk persoalan yang penuh takjub: “Aqidah Al-Azhar As-Syarif?!”


(Beliau berkata) “

Saya lihat orang yang berkata sebegitu adalah orang yang mengkritik (aqidah) Al-Asya’irah”. Seterusnya beliau berkata: “Bukan Al-Azhar satu-satunya yang (beraqidah) Asy’ari. Ummah Islamiyyah adalah Asya’irah (majoritinya). Al-Azhar (beraqidah) Asy’ari. Az-Zaituniyyah (beraqidah) Asy’ari. Ad-Deoubandi (di India) beraqidah Asy’ari. Nadwah Al-Ulama’ beraqidah Asy’ari dan Sekolah-sekolah di Pakistan juga (beraqidah) Asy’ariyyah. Seluruh Dunia Islam Asy’ari (beraqidah Asy’ari)”.


Sheikh Dr. Al-Qaradhawi turut menjelaskan wujudnya golongan Al-Asya’irah di Saudi yang dikenali sebagai markaz Salafiyyah Wahhabiyyah. Beliau berkata: “Salafiyyun (Wahhabiyyah) hanya minoriti sahaja (di dunia). Walaupun kita katakan negara Saudi (sebagai Salafi wahhabi), namun bukan seluruh Saudi itu Salafi (Wahhabi). Golongan ahli Hijaz (yang kebanyakkan ulama’ mereka masih Al-Asya’irah tetapi tidak menonjol) bukan seperti ahli Najd. (Ahli Najad juga) bukan Ahli Syarqiyyah (ahli timur Saudi). (Ahli Syarqiyyah juga) bukan seperti Ahli di daerah Jizan. Begitulah seterusnya…”

Beliau menambah: “Kalau nak dikira majoriti umat Islam, maka majoriti ummah adalah Al-Asya’irah. Itu hanyalah perselisihan dalam masalah furu’ Aqidah. Kesemuanya bersepakat terhadap iman kepada Tiada tuhan (yang berhak disembah) melainkan Allah dan Muhammad itu adalah Rasulullah. Semuanya bersepakat terhadap kenabian (Rasulullah s.a.w.) dan pada keimanan terhadap Allah, kitab-kitab, para rasulNya dan beriman kepada Hari Akhirat”.

Lalu beliau mengingatkan secara tegas: “Khilaf ini (manhaj Al-Asya’irah) tidak boleh menjadi sebab kita mengkafirkan sesiapa!” [Islamonline.net oleh Ahmad ‘Atho’ bertajuk: القرضاوي: لا فتوى لشلتوت بالتعبد على "الجعفري]

Sumber : Ustaz Mukhlis

IMAM HASSAN AL-BANNA RAHIMAHULLAH DAN PANDANGANNYA TENTANG TASAWUF

Pada hari Jumaat baru-baru ini tanggal 6 Jumadil Awwal 1430 bersamaan 1 Mei 2009,saya bersama Ustaz Hairul Nizam pergi bertandang ke rumah seorang ulama besar Hadis di Mesir iaitu al-Alim al-Allamah Doktor Syeikh Saad Jawish hafizahullah. Saya diberitahu oleh Ustaz Hairul bahawa Syeikh sakit dan kesempatan waktu yang ada kami gunakan untuk melawat ulama besar ini.

Kehadiran kami pada mulanya hanya untuk melawat Fadhilatul al-Syeikh bertukar menjadi majlis ilmu yang sangat kami nanti-nantikan. Syeikh menyuruh Ustaz Hairul untuk membacakan sebahagian hadis yang terdapat di dalam kitab Sunan al-Sughra oleh al-Imam Baihaqi radhiyallahu anhu. Inilah sikap para ulama yang sentiasa dipenuhi masanya dengan ilmu. Bila mengenangkan peristiwa ini, teringat saya kisah yang berlaku kepada al-Imam Abu Yusuf ,Murid kepada al-Imam Abu Hanifah radhiyallahu anhum (113-182H), ketika di dalam keadaan nazak masih lagi sempat membahaskan tentang ilmu. Sedikitpun waktu tidak dibuang sia-sia begitu sahaja melainkan dipenuhi dengan ilmu dan hikmah. Kisah ini saya petik daripada kitab :

قيمة الزمن عند العلماء


Kitab ini dikarang oleh Syiekh al-Allamah Muhaddis Abdul Fattah Abu Ghuddah rahimahullah. Kisah Imam Abu Yusuf ini diceritakan oleh murid beliau al-Imam Qadhi Ibrahim bin al-Jarrah rahimahullah ketika beliau melawat al-Imam yang sedang sakit, tiba-tiba si Imam bertanya pendapat Qadhi Ibrahim tentang satu masalah ilmu. Qadhi Ibrahim terkejut dan mengatakan: Wahai tuan guru, adakah kamu ingin berbincang tentang masalah ilmu dalam keadaan kamu sebegini(sakit yang teruk).Kata Sang Imam : Tidak mengapa, moga-moga dengannya akan sama-sama beroleh faedah(penyelamat di akhirat kelak).

Maka al-Imam Abu Yusuf bertanya: Wahai Ibrahim , manakah yang lebih afdhal ketika melontar Jamrah(ketika haji) sama ada menaiki kenderaan(binatang) atau berjalan?

Maka Qadhi Ibrahim menjawab: Menunggang binatang lebih afdhal. Sang Imam menjawab: Kamu salah memberikan jawapan. Qadhi Ibrahim menjawab lagi: Berjalan lebih afdhal. Maka Sang Imam menjawab: Tetap jawapan kamu salah. Maka kata Qadhi Ibrahim: Berikanlah jawapannya wahai Tuan Guru, moga Allah meredhaimu.

Sang Imam menjawab: Jika kamu ingin berhenti untuk berdoa ketika melontar Jamrah tersebut,maka afdhalnya ,kamu melontar dalam keadaan berjalan. Tetapi jika kamu tidak ingin berdoa ketika itu , maka afdhal bagimu menaiki kenderaan.

Selepas beberapa ketika bersama dengan al-Imam , maka Qadhi Ibrahim pun bangun untuk pulang. Bilamana Qadhi Ibrahim sampai ke muka pintu, maka beliau mendengar al-Imam Abu Yusuf menarik nafas dengan kuat. Bila Qadhi mendapatkan al-Imam, maka didapati Sang Imam yang mulia telah meninggal dunia. Moga Allah merahmati mereka semua. Amin..

Inilah sikap dan peribadi para ulama. Sangat terkesan kami pada malam tersebut dengan sikap dan peribadi Syeikh Saad Jawish Hafizahullah.Moga Allah memanjangkan usiamu wahai syeikh yang kami cintai. Kami masih dahagakan ilmumu.

Saya sempat meminta Syeikh memberikan ijazah umum kitab-kitab hadis yang syeikh perolehi daripada Guru-guru beliau. Alhamdulillah beliau berkenan untuk mengijazahkan kepada saya dengan apa yang beliau perolehi daripada guru-guru beliau. Antara guru-guru Syeikh Saad Jawish ialah Syeikh Yassin al-Fadani , Syeikh Hafiz al-Tijani, Syeikh Abdullah Siddiq al-Ghumari , Syeikh Zaki Ibrahim dan lain-lain rahimahullah.

Kemudian Syeikh juga menghadiahkan kepada kami majalah Muslim yang dikeluarkan oleh Maahad Sufi ( Asyirah Muhammadiyah). Sebaik sampai di rumah, saya menyelak helaian majalah tersebut. Apa yang menarik perhatian saya ialah sebuah artikel yang ditulis oleh al-Imam al-Ra’id Syeikh al-Allamah Muhaddis Zaki Ibrahim rahimahullah berkenaan pertentangan yang berlaku di antara Jamaah al-Ikhwan al-Muslimun dan golongan Sufi di Mesir seperti yang diwara-warakan oleh wartawan Majalah Tahrir. Jamaah al-Ikhwan al-Muslimun dikatakan sering mengatakan kepada golongan sufi bahawa jalan yang di bawa oleh ulama sufi adalah salah dan menyeleweng daripada jalan sebenar Islam.

Maka al-Imam Zaki Ibrahim rahimahullah, menulis artikel tersebut menerangkan hakikat sebenar Tasawuf menurut pandangan al-Imam Hasan al-Banna dan al-Ikhwan al-Muslimun. Syeikh Zaki Ibrahim menyebutkan, jika Tasawuf Islami dikatakan bid’ah yang sesat maka Imam al-Banna juga merupakan orang yang sesat dan Jamaah al-Ikhwan al-Muslimun sejak ditubuhkan sehingga kematian Imam boleh dianggap sesat.

Kata Syeikh Zaki lagi: Imam al-Banna adalah salah satu hasil yang lahir daripada kelompok halaqah Zikir Tariqat Syazuliyah,ditarbiah dengan acuan Tariqat Syazuliyah. Malah beliau membawa manhaj Ikhwan dengan apa yang terkandung di dalam Tariqat Syazuliyah itu sendiri. Ketika majalah pertama al-Ikhwan al-Muslimun diterbitkan dikhususkan satu bahagian di dalamnya untuk Tasawuf yang dikarang sendiri oleh al-Imam Hassan al-Banna.


Kata Syeikh Zaki Ibrahim lagi: “Aku sendiri pernah menghadiri majlis ibadah gologan Sufi bersama al-Imam Hassan al-Banna”. Perkara sebegini diteruskan oleh Imam al-Banna dan perkara tersebut boleh kita dapati sekarang di dalam penulisan-penulisan beliau yang masih kekal seperti Ma’surat , melazimkan kepada ahli gerakan melaksanakan zikir dan wirid dan lain-lain.

Keluarga Imam al-Banna juga terkenal sebagai sebuah keluarga sufi. Bapa beliau sendiri merupakan seorang ulama Hadis yang hebat dan juga Sufi yang masyhur. Saudara kandung beliau juga iaitu Syeikh Abdul Rahman al-Banna juga merupakan salah seorang penggerak utama Tariqat Syazuliyah.

Saya tidaklah menukilkan satu persatu kalam Syeikh al-Allamah Zaki Ibrahim rahimahullah tentang hakikat ini. Penjelasan sebegini sudah jelas bagi menerangkan bahawa al-Imam al-Banna rahimahullah adalah golongan Sufi yang menjadi penggerak kepada Gerakan Islam terbesar di dunia. Tohmahan yang mengatakan bahawa golongan sufi tidak bergerak menyokong gerakan Islam adalah satu tohmahan yang tidak berasas.

Jika kita menyedari hakikat ini, maka tentu kita dapat berfikir dengan baik. Golongan yang hebat sebegini, hakikatnya dibentuk dengan acuan yang satu. Duduk bersama orang-orang soleh, belajar dengan para ulama dan belajar dengan acuan ahlussunnah yang benar adalah perkara yang tidak boleh tidak mesti dilakukan oleh seorang yang ingin menjadikannya sebagai Ahli Gerakan Islam yang sebenar.

Saya sangat terkilan dengan sebahagian pelajar yang berada di Mesir, yang kononnya ingin mengambil acuan Ikhwan al-Muslimun dan sering menimbulkan kebobrokkan pemikiran dikalangan mahasisiwa al-Azhar dan sahabat-sahabat perubatan, pernah menyebutkan kepada salah seorang teman saya dengan mengatakan bahawa: Ilmu-ilmu yang ada di Mesir ini adalah ilmu yang mentah.Kalau tauhid, fiqh dan sebagainya, di Malaysia pun kita boleh dapatkan perkara tersebut. Kita datang ke Mesir nie sebenarnya nak ambil selain daripada ilmu mentah nie,ada sesuatu yang lebih istimewa iaitu Ilmu Gerakan Ikhwan al-Muslimun.

Saya ingin berpesan kepada golongan yang semangat “tak tentu hala” sebegini(seperti loghat Kedah), agar berhati-hati bila mengeluarkan perkataan. Jangan di sebabkan semangat tanpa ilmu sebegini (yang hanya berpada dengan usrah-usrah yang kononnya lebih baik daripada usrah yang dibawa oleh Persatuan Pelajar disini iaitu PMRAM)menyebabkan kalian hilang arah sebenar datang ke Mesir. Pemikiran-pemikiran songsang akan makin merebak di bumi Malaysia jika pemikiran yang mengatakan “ ilmu di al-Azhar adalah ilmu Mentah” sebegini masih dikekalkan di dalam kesatuan kamu. Saya tidak menjuruskan perkataan saya ini kepada sesiapa. Bak kata pepatah: Siapa yang makan Cili maka dialah yang akan merasa pedasnya.

Ingat, semangat tanpa ilmu tidak mencukupi . Ambillah contoh sebenar Imam al-Banna rahimahullah. Kaji semula Manhaj dan perjuangan asal Imam al-Banna.Moga kita semua mendapat petunjuk daripada Allah taala.Aminn.

Artikel asal daripada blog Ustaz Nazrul Nasir bekas kempimpinan PMRAM. Boleh rujuk di sini.

Mengapa Perlu Bertanya???

Renungan.....

Ada seorang pemuda yang lama sekolah di
luar negeri, kembali ke tanah air.
Sesampainya di rumah ia meminta kepada
orang tuanya untuk mencari seorang guru
agama, kiyai atau sesiapa sahaja yang
boleh menjawab 3 pertanyaannya.


Akhirnya orang tua pemuda itu
mendapatkan orang tersebut, seorang kiyai.



Pemuda: Anda siapa? Dan apakah bisa menjawab pertanyaan- pertanyaan saya?


Kiyai : Saya hamba Allah dan dengan izin-Nya saya akan menjawab pertanyaan anda.


Pemuda: Anda yakin? Sedangkan Profesor dan ramai orang yang pintar tidak mampu menjawab pertanyaan saya.


Kiyai : Saya akan mencuba sejauh kemampuan saya.


Pemuda: Saya ada 3 pertanyaan:-

1. Kalau memang Tuhan itu ada, tunjukan
wujud Tuhan kepada saya

2. Apakah yang dinamakan takdir


3. Kalau syaitan diciptakan dari api

kenapa dimasukan ke neraka yang dibuat
dari api, tentu tidak menyakitkan buat
syaitan. Sebab mereka memiliki unsur
yang sama. Apakah Tuhan tidak pernah
berfikir sejauh itu?


Tiba-tiba kyai tersebut menampar pipi
pemuda tadi dengan keras.



Pemuda (sambil menahan sakit): Kenapa anda marah kepada saya?


Kiyai : Saya tidak marah...Tamparan itu adalah jawaban saya atas 3 pertanyaan yang anda ajukan kepada saya.


Pemuda: Saya sungguh-sungguh tidak mengerti.


Kiyai : Bagaimana rasanya tamparan saya?


Pemuda: Tentu saja saya merasakan sakit.


Kiyai : Jadi anda percaya bahwa sakit itu ada?


Pemuda: Ya!


Kiyai : Tunjukan pada saya wujud sakit itu!


Kiyai : Itulah jawaban pertanyaan pertama...kita semua merasakan kewujudan Tuhan tanpa mampu melihat.


Kiyai : Apakah tadi malam anda bermimpi akan ditampar oleh saya?


Pemuda: Tidak.


Kiyai : Apakah pernah terfikir oleh anda akan menerima sebuah tamparan dari saya hari ini?


Pemuda: Tidak.


Kiyai : Itulah yang dinamakan takdir.


Kiyai : Terbuat dari apa tangan yang saya gunakan untuk menampar anda?


Pemuda: Kulit.


Kiyai : Terbuat dari apa pipi anda?


Pemuda: Kulit.


Kiyai : Bagaimana rasanya tamparan saya?


Pemuda: Sakit.


Kiyai : Walaupun syaitan dijadikan dari api dan neraka juga terbuat dari api, jika Tuhan menghendaki maka neraka akan menjadi tempat yang menyakitkan untuk syaitan.

P/s : insyaAllah cubalah kita mengambil pengajaran bersama...jgn hanya membaca tetapi akal dan hati tdk bersatu utk memahaminya...wallahu'alam