Di bawah langit-Nya kuberlindung, di atas lantai rumah-Nya kuberpijak menepis kegundahan hati seraya melantun basmalah dalam tiap desah dan langkah kaki. Berat tapi harus kupikul semua rasa yang bercampur menjadi satu. Di pelataran dunia menggambarkan fenomena hidup ini fana, apakah kematian dapat melepaskan semuanya?
Bintang hadir pada waktunya, berapapun seringnya kita menangis tak akan merubah keadaan, ku menangis dan diam sama saja bagi mereka. Tapi kadang tangis itu diperlukan untuk meluahkan rasa yang ada. Masalah adalah teguran padaku, sakit adalah sebagai penebus dosaku, kesedihan adalah peringatan bagiku. Payung imanku masih lusuh, terpaan hujan dan panas masih menyisakan sedikit goresan di kalbu. Aku bercermin masih banyak kealphaan dan keburukan pada diriku.
Aku bukanlah bidadari yang hebat seperti Fathimah Az-zahra ataupun semulia Khadijah. Aku masih penuh kehinaan dan noda, akupun tak tahu kelak apakah ada tempat untukku di surga di sana.? Ketika lahir tanpa dosa ketika pulang ke pangkuanNya membawa dosa, ALLAHUAKBAR…..Takutnya aku akan KemurkaanMu. Maafkan aku Tuhan. Aku tahu pasti Engkau cemburu bila hati ini kosong dari mencintaiMu dan mengingatMu.
Ku ingin Hidup ini bererti di hadapanMu Tuhan. Beri aku selalu petunjuk, terangi jalanku, bersihkan hidupku dari kontaminasi dosa, sterilisasi hati ini dengan formalin tawadhuk. Hulurkan selalu tanganMu ketika aku terjatuh di kumbangan lumpur yang kotor. Aku hanya menjalani perjanjian dalam rahim Ibuku.
Ilmuku masih dangkal, Y a Rabbi, ada segudang harap beri aku malaikat penjaga hati ini yang senantiasa mengingatMu. Aku berjilbab untuk mendapatkan kekuatanMu, aku malu jika menghianati jilbab ini. Nikmat dunia hanya sejengkal, tolong selamatkan aku untuk memperbaiki diri. Walaupun aku merangkak mendekatiMu, Engkau berjalan menyambutku. Semua sudah Engkau atur, rencana yang indah untukku sebagai cara untuk mengubahku supaya menjadi cantik dan memancarkan kemuliaan. Amin Ya Rabb...
0 comments:
Post a Comment